Voice Foundation Child Africa

We promote a better start to life to build a strong foundation for children that will in turn impact on their future positively. Education instigates better thinkers. We work to ensure equality. We…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Representation Matters

Sudah lama tidak menulis di Medium, kali ini ingin membahas sesuatu yang lebih serius (bukan berarti perkara cinta tidak cukup serius), yaitu mengenai representasi.

‘Representation’ secara harfiah berarti perwakilan. Namun konteks representasi yang akan aku bicarakan disini adalah figur publik yang bisa kita look up to, yang memiliki something in common dengan kita, dengan harapan presence kita sebagai human being dengan ciri spesifik tertentu tersebut merasa terwakilkan dan ‘dianggap’ keberadaannya dalam society.

Isu ini memang sedang hangat-hangatnya dimarakkan. Dunia yang tadinya menganggap manusia yang berkulit putih, bermata biru, dan berambut sehalus satin sebagai suatu sosok yang ideal dan idaman semua orang, sudah mulai diubah. Makin banyak people of colour (yang selanjutnya akan aku sebut dengan POC) yang mendapatkan recognition seperti yang seharusnya mereka dapatkan dari dulu. Dari segi dunia hiburan saja, misalnya. Makin banyak figur publik POC dan makin banyak pula tokoh-tokoh fiksi yang digambarkan dengan aktris atau aktor POC.

Bukan hanya soal warna kulit, namun bentuk tubuh juga. Aku senang bagaimana campaign-campaign berbagai clothing line sekarang mengikutsertakan model yang tidak hanya bertubuh ramping, berdada dan berbokong besar bagi wanita dan berdada kotak bagi pria. Sekarang, sudah banyak model-model yang bertubuh ‘kurus’ dan ‘gemuk’ yang dipekerjakan untuk campaign-campaign tersebut (perhatikan bagaimana aku mengutip dua sebutan tersebut. Karena jujur saja, ukuran dan bentuk tubuh bukan menjadi perhatian pertamaku saat bertemu seseorang (dan sepertinya tidak pernah menjadi perhatianku. Tapi kita bahas itu di lain waktu)). Dan itu juga penting, karena sebagai manusia, kita cenderung akan mencari kesamaan dengan orang lain. Dan melihat fitur diri kita terdapat pada orang lain dan diperlakukan sama (tidak ada istilah ideal, atau sempurna), rasanya sangat menyenangkan.

Kalau bagi aku sendiri, aku sangat look up to Kendall Jenner. Bukan karena dia model A-list yang sedang naik daun dan hype-hypenya, tapi karena bentuk dan ukuran tubuhnya, sedikit banyak, mirip denganku.

Dulu, aku sering sekali mendengar orang-orang menyebutku ‘kurus’, aku sendiri tidak tau skala kurus bagi mereka bagaimana, tapi aku merasa baik-baik saja. Aku makan seperti manusia lain pada umumnya (perlu aku tekankan karena hal lain yang sering aku dengar dulu adalah, ‘Latifah nggak pernah makan, ya?’ which was so ridiculous for me to hear. Of course I ate, what the fuck was I, a freaking chair?)

I’m not as tall or as toned as how Kendall is, but I kind of find similarities in our body type. And I’m so happy about it. That’s why I root for her. A lot. Dan rasa insecure-ku somehow terasa lebih ringan dengan keberadaan seorang public figure, in this case, a model, yang memiliki tubuh sepertiku. Even the fact that she has broad shoulders and sometimes feels self-conscious about it, like, GIIIIIRL, same.

Pointku adalah, aku saja yang memiliki tubuh, yang mungkin lebih banyak yang menyukai daripada yang menghakimi, merasa sangat butuh sekali representasi.

Jadi, bisa kalian simpulkan sendiri; bahwa keragaman itu sepenting itu, dan sewajib itu untuk dimarakkan, bahwa representasi itu penting. Bagi siapapun, dimanapun.

Add a comment

Related posts:

Creating a production Build in React

I worked on my first react project about a month ago. I had been actively learning react for about a month before the project. On getting a project to work on, I was encouraged to put my learning…

Find out the advantages of eliminating passwords for your users and business.

The digital world is changing. Nowadays, whenever you use a new device or app, it demands password authentication to verify a user’s identity. It makes people feel more deprived. In fact, password…

What Makes a Nation and Why do Vegans Need One?

We used to know what nations were. We used to know where they started and where they ended. They had borders and boundaries, a common language and a shared history. Today’s nations are less clear. At…